Friday, May 31, 2024

(Sebuah Keingginan) STOP Impor Pangan



Kita tahu bahwa kita tidak dapat menumbuhkan semua makanan yang kita butuhkan. Namun, terlepas dari apa yang dikatakan seorang filsuf, produksi lokal yang terorganisir dengan baik dapat memiliki dampak positif yang signifikan terhadap tagihan impor makanan. Menurut laporan dari FAO (Food and Agriculture Organization), Indonesia masuk peringkat ke-3 sebagai pemasok beras terbesar di dunia setelah China dan India. Namun, mengapa Indonesia masih mengimpor bahan pangan?

"Indonesia yang selalu disebut negara agraris, subur dan sebagainya ternyata tidak mampu 'memberi makan' penduduknya, sehingga urusan nasi saja harus impor."

Indonesia memang merupakan negara produsen beras terbesar ke-3 di dunia, tahun 2023 peringkat ke-4. dengan tingkat konsumsi 154 kg per orang per tahun. Dibandingkan dengan rata-rata di China yang hanya 90 kg, India 74 kg, Thailand 100 kg, dan Filipina 100 kg. Hal ini mengakibatkan kebutuhan beras Indonesia menjadi tidak terpenuhi jika hanya mengandalkan produksi dalam negeri dan harus mengimpornya dari negara lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Menurunnya volume produksi beras
2. Meningkatnya konsumsi beras per kapita per tahun
3. Peralihan lahan sawah di daerah produktif

Siapa negara penghasil beras terbesar ke 3 di dunia?
10 Negara Penghasil Beras Terbesar 2023, Ada Indonesia
No.Nama DataNilai
1China145.946.000
2India135.755.000
3Bangladesh36.350.000
4Indonesia34.000.000

Sejauh ini, masalah perberasan di Indonesia kerap menjadi bahasan utama dalam setiap isu permasalahan negara. Besarnya impor beras di Indonesia juga disebabkan oleh produksi beras yang meningkat tetapi tingkat konsumsi lebih besar dibandingkan produksinya. Total impor beras Indonesia pada tahun 2013 mencapai 472 ribu ton atau senilai US$ 246 juta, yang setara dengan Rp 2,4 triliun. Catatan impor komoditi beras terulang pada Januari 2014 dengan jumlah 31.729 ton atau sekitar US$ 14,4 juta, setara dengan Rp 140 miliar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor beras sepanjang 2023 merupakan yang terbesar selama 5 tahun terakhir yakni sebesar 3,06 juta ton atau mengalami peningkatan 613,61 persen dibandingkan 2022.

Terkait masalah produksi beras nasional, pemerintah harus serius mengelola sektor pertanian terutama dalam hal produksi padi agar impor beras dapat dikurangi bahkan jika memungkinkan dihentikan. Langkah-langkah yang dapat diambil antara lain:

1. Menyediakan lahan khusus untuk memproduksi padi guna mengurangi tingkat impor.
2. Pemerintah harus benar-benar menggalakkan program Keluarga Berencana (KB) untuk menurunkan tingkat konsumsi beras.

Dengan begitu, kesejahteraan di Indonesia akan semakin merata.

Sumber Pustaka

No comments:

Post a Comment

Tempat Belanja Grosir di Bantul

Tempat Belanja Grosir di Bantul Tempat belanja di Bantul ini menawarkan harga grosir termurah dan koleksi lengkap mulai dari pakaian anak, r...