Ribuan Driver OJOL di Jogja Demo di Kantor Gubernur (29/8/2023)
Ribuan pengemudi ojek online (ojol) di Yogya menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta atau Kepatihan pada Selasa (29/8) sore. Ketua Persatuan Pengemudi Gojek (Pagodja) Jogjakarta, salah satu komunitas ojol di Yogya yang ikut serta dalam aksi demo di Kantor Gubernur DIY, Hendriyanto, mengatakan, total ada sekitar 2.000 pengemudi ojol yang ikut serta dalam aksi unjuk rasa tersebut. “Hari ini kurang lebih ada 2.000 teman driver ojol yang ikut demo,” kata Hendriyanto, Selasa (29/8).
Hendri menjelaskan, tujuan utama aksi demo tersebut terkait penetapan batas tarif lebih rendah oleh pemerintah yang menurutnya belum sesuai harapan para pengemudi ojol.
Ia mengatakan, saat ini tarif dasar yang berlaku terlalu rendah, di sisi lain harga BBM mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Selain soal tarif dasar, driver ojol juga menuntut beberapa hal, antara lain penghapusan biaya booking di seluruh aplikator; segera mewujudkan payung hukum ojek online; memberikan sanksi tegas terhadap pemohon yang tidak mematuhi peraturan pemerintah; serta perhatian dan perlindungan dari pemerintah daerah setempat bagi para pengemudi ojek online di DIY.
Berdasarkan unggahan akun Twitter Merapi Uncover, ada 6 tuntutan ojol terkait aksi demonstrasi hari ini, antara lain:
Hilangnya biaya pemesanan di seluruh aplikator.
Implementasi (implementasi) kp 667 pada tahun 2022 dan kp 1001 pada tahun 2022.
Segera wujudkan payung hukum ojek online.
Regulasi/regulasi yang tegas dan tepat terkait tarif antara makanan dan barang.
Sanksi tegas terhadap aplikator yang tidak mematuhi peraturan pemerintah
.
Perhatian dan perlindungan dari pemerintah daerah terhadap ojek online DIY. “Kami juga meminta agar Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 667 Tahun 2022 tentang Pedoman Penghitungan Biaya Pelayanan Penggunaan Sepeda Motor Yang Digunakan Untuk Kepentingan Masyarakat Yang Dilakukan Melalui Aplikasi, segera dilaksanakan,” kata Hendriyanto.
No comments:
Post a Comment